-->

Sunday, 17 February 2019

Yuk Kenali Bahan-Bahan Baju Pengantin Muslimah Dari Klasik Hingga Modren

www.kebayamodern.info - Keindahan sebuah gaun pengantin bukan hanya terpaku pada desainnya saja tapi juga bahan yang digunakan. Tidak semua kain tepat dijadikan gaun pengantin. Tentunya semua wanita ingin menggunakan gaun pengantin yang bahannya nyaman di badan serta cantik terlihat. Ini memang tak mudah. Terlebih untuk bahan-bahan baju pengantin muslimah yang tidak bisa sembarang pilih karena terikat aturan-aturan bersifat syar’i.  

 Bahan-Bahan Baju Pengantin Muslimah
www.kebayamodern.info


Untuk lebih jelasnya, mari berkenalan dulu dengan bahan-bahan baju pengantin muslimah baik yang klasik maupun modren berikut ini. 


Bahan-Bahan Baju Pengantin Muslimah

1. Brocade 

Brocade disebut kain sepanjang zaman. Kain ini tidak pernah lekang dimakan zaman. Sejak trend busana belum semaju sekarang, sampai sekarang kain brocade masih sangat diperhitungkan. Brocade ditandai dengan motif timbul atau kasar pada permukaan kain. Ketebalannya bermacam-macam, tergantung jenis brocade itu sendiri. Setidaknya terdapat 3 jenis brocade yang paling sering dimanfaatkan untuk gaun pengantin yakni, brocade prada, brocade tile, dan brocade cornelly. Dari ketiganya, brocade prada yang terkenal paling mantap kualitasnya. Tak heran jika harganya pun lebih mahal dari yang lain. 

Brocade memang mampu menghadirkan kesan yang amat elegan pada sebuah gaun. Sayangnya, untuk baju pengantin muslimah pemanfaatan kain brocade harus disertai bahan pelapis untuk melindungi kulit dari perhatian khalayak. Biasanya kain pelapis bagian dalam yang ideal untuk brocade adalah satin. 

2. Beledu 

Sama halnya dengan brocade, beledu juga punya nilai estetika yang tinggi. Bahkan, dahulu kain beledu kerap dipilih kalangan kelas atas di Eropa, semisal kaum bangsawan, para raja, dan ratu. Apalagi saat musim dingin. Sebab, kain beledu cukup tebal dan mampu memberi kehangatan tersendiri ketika dikenakan. Kain beledu banyak macamnya, namun yang dianggap terbaik dalam kelasnya adalah beledu sutera. 

Wanita bertubuh ekstra kurang bagus mengenakan gaun berbahan ini dikarenakan ketebalan kainnya dapat membuat tubuh jadi terlihat tambah gemuk. Namun jika memang menginginkannya, desainer harus cerdas memilih model cutting yang tepat biar tercipta kesan tubuh lebih ramping. 


3. Lace

Sekilas lace tampak seperti brocade karena permukaanya yang berhias motif floral timbul. Ternyata keduanya berbeda. Brocade jauh lebih tebal daripada lace. Sementara itu, lace lebih tipis, lembut, dan lentur. 

Gaun ataupun kebaya pengantin yang terbuat dari bahan ini akan terlihat mewah. Sifat lenturnya mampu menciptakan siluet tubuh yang sangat bagus seperti yang diharapkan seluruh wanita di muka bumi ini. Namun hati-hati, untuk baju pengantin muslimah bahan ini harus disertai dengan kain pelapis yang memungkinkan kulit tidak terlihat jelas dari luar. 

4. Satin

Dalam dunia textile, satin termasuk jenis kain yang paling banyak dicari konsumen. Selain bisa dijadikan sebagai bahan utama, satin berguna pula untuk bahan kombinasi. Dari segi harga kain satin juga tidak terlalu mencekik. Jadi cocok bagi siapa saja yang ingin membuat baju pengantin dengan budget yang tidak terlalu mahal. 

Kain satin punya tingkatan kelas. Dari kualitas paling sederhana hingga paling bagus. Tentu saja harganya menyesuaikan dengan kualitasnya. Untuk gaun pengantin, jenis satin yang disarankan adalah satin duchesse. 

5. Chiffon

Di samping satin, chiffon juga banyak disukai orang. Hanya saja kain polos ini terbilang tipis dan cukup transparant. Namun, jatuh di badan terlihat sangat apik sekali. Dari bermacam jenis chiffon, yang paling ideal untuk gaun pengantin atau gaun pesta ialah chiffon silk. Sebab permukaannya lebih halus, lembut, dan koleksi warna-warnanya lebih indah di mata. 

Nah itulah bahan-bahan baju pengantin muslimah dari klasik hingga modern. Semoga informasi di atas menambah khasanah pengetahuan untuk kita semua.

Mohon untuk berkomentar dengan baik, untuk komentar spam akan kami hapus.
EmoticonEmoticon